Monday, November 7, 2011

Pelajaran PKN Pak Andi


"Selamat pagi, anak - anak!" Sapa Pak Andi.
"Selamat pagi, Pak Andi!" Balas murid - murid riang.
"Pak, hari ini kita belajar apa?" Tanya Bebo.
"Hari ini kita belajar tentang pancasila." Jawab Pak Andi.

"Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Setiap upacara bendera, pasti akan dibacakan pancasila oleh pembina upacara, bukan? Dari kecil kita sudah diajarkan mengenai pancasila. Hal - hal yang mencerminkan pancasila adalah musyawarah, saling menghormati, hidup rukun antar sesama dan lain sebagainya. Jika kita bertengkar, mau menang sendiri, kita sudah melanggar pancasila. Nah, sekarang pak guru akan memberikan kalian tugas kelompok. 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Jadi, di kelas ini akan ada 10 kelompok. Tugas kalian adalah gambar dan warnailah lambang pancasila. Kalian bisa melihatnya di depan kelas! Pekerjaan kalian bisa dimulai sekarang." Jelas Pak Andi panjang lebar.

Tiba - tiba, Abed memukul Beni karena menjatuhkan tempat pensilnya. Beni pun balas memukul Abed. Akhirnya, terjadilah perkelahian antara kedua bocah tersebut. Ani dan Bella yang berusaha melerai mereka pun hampir saja terpukul. Untunglah, keduanya bisa dilerai oleh Pak Andi.
"Ada apa, ini?" Tanya Pak Andi.
"Dia sengaja menjatuhkan kotak pensil saya, pak!" Tangis Abed.
"Tadi...Tadi, saya hendak mewarnai gambar lambang pancasila. Siku saya tidak sengaja menyenggol kotak pensil Abed." Isak Beni.
"Ya, sudah! Sekarang kalian saling memaafkan. Ingat, ya! Perbuatan kalian itu sudah melanggar pancasila. Jangan diulangi, ya!" Jelas Pak Andi.
"Maafkan aku, ya!" Seru keduanya bersamaan sambil berjabat tangan.

"Nampaknya, jam pelajaran PKN sudah selesai. Sampai jumpa, anak - anak!" Pamit Pak Andi.
"Sampai jumpa, pak! Terima kasih untuk ilmu yang sudah pak guru berikan!" Seru anak - anak riang.
Mereka sangat senang mempunyai guru yang sangatlah baik.

Sunday, September 25, 2011

Sidik Jari

Minggu, 25 - September - 2011.
Pada saat itu, aku sangat penasaran tentang sidik jari. Kupikir untuk membuat sidik jari sendiri. Kuambil senter mungil, bedak, karton, dan selotip. Seluruh bagian karton itu kubedaki. Lalu, kutempelkan jariku ke karton tersebut. Setelah kutempel dan kulepas selotip itu, aku senteri. Tidak berhasil sama sekali! Setelah 2x mencoba, kubedaki jariku satu-per-satu. Kutempel, kulepas, dan kusenteri selotip tersebut. Berhasil! Aku gembira sekali! Segera saja selotip itu kutempelkan di meja belajarku...


~~~Tamat~~~

Monday, September 19, 2011

Belajar

"Andi! Bangun! Sudah pukul 07.00 pagi!"Ujar Ibu pelan.
"Tunggu, Ibu! Aku masih mengantuk!"Jawab Andi malas.
"Hari ini, bukannya kamu ulangan susulan seluruh mata pelajaran?"Tanya Ibu usil.
"Iya."Jawab Andi polos. "Waaaa! Aku harus buru - buru!"Pekik Andi sambil berlari ke kamar mandi.
"Andi! Jangan berlari di dalam rumah!"Nasihat Ayah sambil membaca buku.
"Maaf, Ayah! Aku sedang terburu - buru.Ibu bilang sekarang pukul 07.00,serta aku ada ulangan susulan seluruh mata pelajaran, Ayah!"Jelas Andi.
"Lho, bukannya kamu libur 1 minggu penuh?"Tanya Ayah bingung."Lagipula sekarang baru pukul 01.00."Lanjut Ayah sambil menggelengkan kepala.
"Oh, iya! Wah, aku dikerjai oleh Ibu."Pikir Andi."Ya, sudah. Aku kembali ke kamar saja."Lanjut Andi sambil berjalan ke kamar tidurnya.
"Ibu! Ibu di mana?"Tanya Andi yang tidak menemukan Ibunya di kamar.
"Ibu ada di perpustakaan...Sini, sini!"Jawab Ibu sambil tersenyum usil.
"Ibu mengerjaiku, ya?"Tanya Andi sambil mencium pipi Ibu dengan manja.
"Iya...Maaf, Andi...Ibu hanya ingin kamu bangun pagi untuk mempelajari materi ulangan susulan seluruh mata pelajaran minggu depan. Ibu tidak ingin kamu mendapat nilai 0..."Jelas Ibu panjang lebar.
"Oh, begitu..."Ujar Andi dengan nada ketus.
"Lho,kenapa kamu marah?"Tanya Ibu gugup.
"Bukannya Andi menyinggung Ibu...Tapi, Andi tidak mau belajar pukul 01.00...Andi masih mengantuk dan lemas..."Jelas Andi sambil meninggalkan perpustakaan.
"Duh...Gimana, nich?!"Pikir Ibu bingung.
"Ibu! Bu, kenapa melamun?"Tanya Ayah.
"Begini, yah! Aku membangunkannya untuk belajar...Minggu lalu, bukannya kita 1 minggu menghadiri pemakaman ayahmu? Aku ingin ia membacanya dengan rajin...Supaya ketika waktunya tiba,ia sudah siap...Bukannya berterima kasih..Malah marah..."Jelas Ibu.

Tuesday, August 16, 2011

Reika

"Ayah, Ibu. Aku dan Dini akan berangkat ke sekolah."Ucapku dan Cici.
"Ya, sudah. Hati - hati di jalan, ya!"Balas Ayah dan Ibu sambil melambaikan tangan.
"Iya, Ayah. Iya,Ibu."Seruku dan Cici sambil melambaikan tangan.
Setelah 30 menit berjalan kaki, aku dan Cici sampai di sekolah kami, SD Putra Putri Bangsa Merdeka. Pertama, aku mengantar Cici ke kelasnya, kelas 5A.
"Nah, Cici. Kamu sudah sampai di kelasmu."Ucapku sambil merangkul Cici.
"Iya, terima kasih, Bang Dordi."Jawab Cici sambil memelukku erat.
Kulepas pelukan Cici dan berjalan ke arah ke kelas 6A.
Kulihat ada anak perempuan yang cantik. Nampaknya, ia anak baru.
"Robi, siapa anak perempuan itu?"Tanyaku kepada Robi, sahabatku.
"Oh...Itu Reika, dia baru pindah dari Bandung...Dia itu pintar sekali, ranking 1 berturut-turut!"Jelas Robi panjang lebar.
"Wah, hebat..."Pujiku kagum.
Segera saja kuhampiri Reika.
"Selamat pagi, Reika. Apa kabar?"Sapaku ramah.
"Selamat pagi. Aku sangat baik. Kamu pasti Dordi."Balas Reika ramah.

Tuesday, August 9, 2011

London

"Good morning, Chyntia."Sapa Ibu.
"Good morning, Mother."Jawabku.
"This is the first day of school. Let's shower."Ajak Ibu.
"Okay, mother."Jawabku.
Aku dan Ibuku menuruni tangga perlahan,karena aku masih mengantuk.
"Good morning, father."Sapaku dan Ibu.
"Good morning, Chyntia. Good morning, Mother."Jawab Ayah.
Setelah melewati kamar Father dan Mother, Mother menepukku sampai aku memasuki kamar mandi.
"Now, take off your cloths."Pinta Ibu seraya menutup pintu kamar mandi.
"Okay, Mother."Jawabku sambil melepas piyama.

Monday, August 8, 2011

Misteri Dapur Ibu

"Ema, Mirna, Dinda. Belajar sayang. Besok ulangan B.Indonesia."Ajak Ibu halus.
"Iya, Bu!"Jawab ketiganya kompak.
Ema mematikan TV, Mirna mematikan laptop, dan Dinda berhenti membaca.
"Ayo, kita sambil meregangkan badan."Ajak Ema.
"Ema, Mirna, Dinda. Tolong ke dapur sebentar, ya!"

Saturday, August 6, 2011

Guruku Tercinta

Tak terasa kami(Aku dan teman-temanku) sudah kelas 4.
Hanya 1 bulan kami berpisah dari guru tercinta kami, Ibu Maria Tjhang Sui Hiong.
Tanpa kami ketahui, beliau hendak mengundurkan diri dari SD Yos Sudarso.
Bagi murid kelas 3A, beliau sangat berharga.
Ketika kami mengetahui kabar itu, kami sangat terkejut dan sedih.
Walau begitu, kami tidak bisa mengubah keadaan.
Kami pun menerima keadaan.
Ketika perpisahan, teman kami yang berpindah kelas maupun di kelas yang sama merasa sedih.
Aku tak kuat menahan tangis, tanpa diketahui teman-teman, aku menangis kecil.
Setelah upacara perpisahan, aku dengan cepat menyeka tangisku.
Tak lama, Ibu Maria mendatangi kelas kami.
Ketika Ibu Maria menyalami kami semua, aku memandanginya dengan sedih.
Aku pun sadar, tahun ajaran kemarin adalah saat terindahku bersama beliau.




Ibu Maria, saya meminta maaf ketika saya berbuat salah.
Terima kasih.




Untuk mengenang Ibu Maria Tjhang Sui Hiong.

Saturday, July 9, 2011

Liburan Kenaikan Kelas

Pada hari Sabtu, Dhiga dan Mami akan berangkat ke Jakarta.
Tiba - tiba, ada telepon dari Pakde Wawan.
Ternyata, Uti masuk ICU!
Papi, Mami, dan Dhiga menjadi panik.
Papi dan Dhiga berusaha menghibur Mami.
Akhirnya, Mami kembali bersemangat.
Kata Papi akan ada perubahan rencana.
Rencana A :
*Mami dan Dhiga berangkat ke Jakarta tanpa gangguan.
*Menjenguk Uti.
*Dhiga menginap di tempat Budhe Lis.
*Papi menyusul.

Monday, January 24, 2011

Facebook

Today we're talking about up.
Today, Facebook has been known to everyone.
In fact, children under the age of use.
For parents whose children use Facebook, please be guided.
In order not to meet strangers and make a website that the parents unknown.
But, I warn you that not too many open Facebok.
Because, if too often to open up, people will forget the time and forget to do all the work to be done.
I recommend, just open up when all jobs are finished.
And create a schedule so that there is the time for work and rest.

Thursday, January 20, 2011

Global Warming

Today where gonna discuss about Global Warming that has engulfed our earth.
I think we should save energy, so that one day the earth did not increase pollution.
Currently, the North Pole is melting.
The animals began to die and rare.
In fact, the number of high pollution began.
Humans were thought to end this way.
Because if left too long, all living creatures can suffer due to Global Warming.
The government began ordering the public to reduce pollution.
Although it has been ruled as hard as possible, only a few people that keep the earth clean.
Flooding is a lot happening in Jakarta.
How difficult their daily activities when flooding occurs.
Nevertheless, the communities affected by flooding is not too sour.
Hopefully people deterrent.
I pray.

By Catarina S.