Friday, May 28, 2010

Menjenguk Guru

Hari ini, Ibu Nana tidak mengajar.
Kami diajar oleh Pak Toji.
Saat istirahat kelas, aku bertanya kepada Pak Toji.
"Pak Toji, kenapa Ibu Nana tidak mengajar hari ini?"tanyaku.
"Hari ini, Ibu Nana akan operasi usus buntu"jawab Pak Toji.
"Oh, begitu ya pak. Terima kasih"jawabku dengan tersenyum.
Segera aku pergi ke kantin membeli makanan.
Aku ditemani temanku, Muadri.
Saat berjalan menuju kantin, aku dan Muadri bercakap - cakap bersama.
"Eh, Marni, kenapa ya hari ini Ibu Nana tidak mengajar di kelas?"tanya Muadri dengan nada sedih.
"Kata Pak Toji, karena hari ini Ibu Nana operasi usus buntu"jawabku.
"Wah, kasihan sekali, ya, Ibu Nana, Marni"kata Muadri.
"Iya, memang kasihan Ibu Nana."kataku.
Di kelas, kami menunggu Pak Toji yang sedang mengambil buku PR IPS di lantai 2.
"Eh, Jodi, Ibu Nana akan dioperasi. Kita harus menjenguk Ibu Nana"kataku.
"Iya, betul. Kita harus membawa sesuatu, Marni. Kira - kira apa?"tanya Jodi.
"Kita bawa bunga saja, seperti di sinetron "kata Vira.
"Harga bunga mahal, Vira. Ada usul lain?"tanya Jodi pada seluruh kelas.
"Bagaimana jika kita memberikan sebuah buku berisi puisi, cerita atau yang lain?"tanyaku pada Jodi.
"Ide bagus, Marni. Kamu membawa buku kosong?"tanya Jodi.
"Tentu bawa, Jodi"jawabku dengan mantap.
Segera saja kuberikan buku kosong yang kubawa kepada Jodi.
Jodi segera menulis dan memberikannya pada teman sebangkunya, teman sebangku Jodi memberikan buku itu kepada teman di sampingnya dan seterusnya.
Setelah anak yang duduk di paling belakang menulis, aku memberikannya kepada Jodi agar nanti bisa diberikan kepada Ibu Nana.
Saat Pak Toji kembali ke kelas, aku menanyakan di mana rumah sakit yang akan mengoperasi Ibu Nana nanti sore.
"Rumah sakitnya bernama Rumah Sakit Indonesia Merdeka, Marni"kata Pak Toji.
"Terima kasih, Pak Toji!"jawabku dengan girang.
Sepulang sekolah, supir bus antar jemputku, Pak Udin bersedia mengantarku, Jodi dan 3 teman lain.
Sesampai di Rumah Sakit Indonesia Merdeka, Pak Udin memarkir busnya di tempat parkir.
Spontan, kami semua turun dari bus.
Kami bertanya kepada suster"Di mana kamar Ibu Nana, kakak suster?".
"Nomor kamarnya 74, mau saya antar?"tanya suster.
"Mau, kakak suster"kami menjawab bersamaan.
Kami berjalan melewati beberapa lorong.
Akhirnya, kami sampai di kamar 74.
"Terima kasih, kakak suster!"kataku.
"Terima kasih kembali"kata suster itu sambil beranjak pergi.
Kami masuk dan menemukan Ibu Nana duduk di tempat tidur menyambut mereka.
"Apa kabarnya, Ibu Nana?"tanya Jodi.
"Baik, Jodi! Sedang apa kalian di sini?"tanya Ibu Nana heran.
"Kami mau menjenguk Ibu Nana"kata Jodi.
"Terima kasih, ya! Sudah mau menjenguk Ibu Nana"jawab Ibu Nana terharu.
"Ini, Ibu Nana. Hadiah dari kami 1 kelas"kataku sambil memberikan buku yang sudah terisi tulisan teman - teman, Jodi dan aku.
Ibu Nana membaca halaman demi halaman.
Ketika sampai di tulisanku, Ibu Nana membaca :

Hari ini tidak ada Ibu Nana di kelas.
Ternyata Ibu Nana akan dioperasi.
Kami akan mendoakan supaya operasi berjalan dengan lancar.
Agar kami semua bisa bertemu kembali dengan Ibu Nana.

Ibu Nana sangat terharu.
Di sampul belakang buku itu tertulis "Semoga Operasi Usus Buntu Ibu Nana Berjalan Dengan Lancar, Supaya Kami Bisa Bertemu Lagi Dengan Ibu Nana."







2 comments:

  1. Dhiga boleh ngeblog, ... nulis cerita dll, tapi tetap ingat jadwal ya.....

    ReplyDelete