Sunday, September 25, 2011

Sidik Jari

Minggu, 25 - September - 2011.
Pada saat itu, aku sangat penasaran tentang sidik jari. Kupikir untuk membuat sidik jari sendiri. Kuambil senter mungil, bedak, karton, dan selotip. Seluruh bagian karton itu kubedaki. Lalu, kutempelkan jariku ke karton tersebut. Setelah kutempel dan kulepas selotip itu, aku senteri. Tidak berhasil sama sekali! Setelah 2x mencoba, kubedaki jariku satu-per-satu. Kutempel, kulepas, dan kusenteri selotip tersebut. Berhasil! Aku gembira sekali! Segera saja selotip itu kutempelkan di meja belajarku...


~~~Tamat~~~

Monday, September 19, 2011

Belajar

"Andi! Bangun! Sudah pukul 07.00 pagi!"Ujar Ibu pelan.
"Tunggu, Ibu! Aku masih mengantuk!"Jawab Andi malas.
"Hari ini, bukannya kamu ulangan susulan seluruh mata pelajaran?"Tanya Ibu usil.
"Iya."Jawab Andi polos. "Waaaa! Aku harus buru - buru!"Pekik Andi sambil berlari ke kamar mandi.
"Andi! Jangan berlari di dalam rumah!"Nasihat Ayah sambil membaca buku.
"Maaf, Ayah! Aku sedang terburu - buru.Ibu bilang sekarang pukul 07.00,serta aku ada ulangan susulan seluruh mata pelajaran, Ayah!"Jelas Andi.
"Lho, bukannya kamu libur 1 minggu penuh?"Tanya Ayah bingung."Lagipula sekarang baru pukul 01.00."Lanjut Ayah sambil menggelengkan kepala.
"Oh, iya! Wah, aku dikerjai oleh Ibu."Pikir Andi."Ya, sudah. Aku kembali ke kamar saja."Lanjut Andi sambil berjalan ke kamar tidurnya.
"Ibu! Ibu di mana?"Tanya Andi yang tidak menemukan Ibunya di kamar.
"Ibu ada di perpustakaan...Sini, sini!"Jawab Ibu sambil tersenyum usil.
"Ibu mengerjaiku, ya?"Tanya Andi sambil mencium pipi Ibu dengan manja.
"Iya...Maaf, Andi...Ibu hanya ingin kamu bangun pagi untuk mempelajari materi ulangan susulan seluruh mata pelajaran minggu depan. Ibu tidak ingin kamu mendapat nilai 0..."Jelas Ibu panjang lebar.
"Oh, begitu..."Ujar Andi dengan nada ketus.
"Lho,kenapa kamu marah?"Tanya Ibu gugup.
"Bukannya Andi menyinggung Ibu...Tapi, Andi tidak mau belajar pukul 01.00...Andi masih mengantuk dan lemas..."Jelas Andi sambil meninggalkan perpustakaan.
"Duh...Gimana, nich?!"Pikir Ibu bingung.
"Ibu! Bu, kenapa melamun?"Tanya Ayah.
"Begini, yah! Aku membangunkannya untuk belajar...Minggu lalu, bukannya kita 1 minggu menghadiri pemakaman ayahmu? Aku ingin ia membacanya dengan rajin...Supaya ketika waktunya tiba,ia sudah siap...Bukannya berterima kasih..Malah marah..."Jelas Ibu.