Tuesday, August 16, 2011

Reika

"Ayah, Ibu. Aku dan Dini akan berangkat ke sekolah."Ucapku dan Cici.
"Ya, sudah. Hati - hati di jalan, ya!"Balas Ayah dan Ibu sambil melambaikan tangan.
"Iya, Ayah. Iya,Ibu."Seruku dan Cici sambil melambaikan tangan.
Setelah 30 menit berjalan kaki, aku dan Cici sampai di sekolah kami, SD Putra Putri Bangsa Merdeka. Pertama, aku mengantar Cici ke kelasnya, kelas 5A.
"Nah, Cici. Kamu sudah sampai di kelasmu."Ucapku sambil merangkul Cici.
"Iya, terima kasih, Bang Dordi."Jawab Cici sambil memelukku erat.
Kulepas pelukan Cici dan berjalan ke arah ke kelas 6A.
Kulihat ada anak perempuan yang cantik. Nampaknya, ia anak baru.
"Robi, siapa anak perempuan itu?"Tanyaku kepada Robi, sahabatku.
"Oh...Itu Reika, dia baru pindah dari Bandung...Dia itu pintar sekali, ranking 1 berturut-turut!"Jelas Robi panjang lebar.
"Wah, hebat..."Pujiku kagum.
Segera saja kuhampiri Reika.
"Selamat pagi, Reika. Apa kabar?"Sapaku ramah.
"Selamat pagi. Aku sangat baik. Kamu pasti Dordi."Balas Reika ramah.

Tuesday, August 9, 2011

London

"Good morning, Chyntia."Sapa Ibu.
"Good morning, Mother."Jawabku.
"This is the first day of school. Let's shower."Ajak Ibu.
"Okay, mother."Jawabku.
Aku dan Ibuku menuruni tangga perlahan,karena aku masih mengantuk.
"Good morning, father."Sapaku dan Ibu.
"Good morning, Chyntia. Good morning, Mother."Jawab Ayah.
Setelah melewati kamar Father dan Mother, Mother menepukku sampai aku memasuki kamar mandi.
"Now, take off your cloths."Pinta Ibu seraya menutup pintu kamar mandi.
"Okay, Mother."Jawabku sambil melepas piyama.

Monday, August 8, 2011

Misteri Dapur Ibu

"Ema, Mirna, Dinda. Belajar sayang. Besok ulangan B.Indonesia."Ajak Ibu halus.
"Iya, Bu!"Jawab ketiganya kompak.
Ema mematikan TV, Mirna mematikan laptop, dan Dinda berhenti membaca.
"Ayo, kita sambil meregangkan badan."Ajak Ema.
"Ema, Mirna, Dinda. Tolong ke dapur sebentar, ya!"

Saturday, August 6, 2011

Guruku Tercinta

Tak terasa kami(Aku dan teman-temanku) sudah kelas 4.
Hanya 1 bulan kami berpisah dari guru tercinta kami, Ibu Maria Tjhang Sui Hiong.
Tanpa kami ketahui, beliau hendak mengundurkan diri dari SD Yos Sudarso.
Bagi murid kelas 3A, beliau sangat berharga.
Ketika kami mengetahui kabar itu, kami sangat terkejut dan sedih.
Walau begitu, kami tidak bisa mengubah keadaan.
Kami pun menerima keadaan.
Ketika perpisahan, teman kami yang berpindah kelas maupun di kelas yang sama merasa sedih.
Aku tak kuat menahan tangis, tanpa diketahui teman-teman, aku menangis kecil.
Setelah upacara perpisahan, aku dengan cepat menyeka tangisku.
Tak lama, Ibu Maria mendatangi kelas kami.
Ketika Ibu Maria menyalami kami semua, aku memandanginya dengan sedih.
Aku pun sadar, tahun ajaran kemarin adalah saat terindahku bersama beliau.




Ibu Maria, saya meminta maaf ketika saya berbuat salah.
Terima kasih.




Untuk mengenang Ibu Maria Tjhang Sui Hiong.