Sunday, October 24, 2010

Indonesia

Indonesia,
Betapa indah alammu.
Tak pernah bosan ku memandangmu.
Tanah airku ini tak akan pernah mati.
Indonesia,
Sekarang engkau bertambah kotor.
Ini semua,
Karena perbuatan manusia.

Friday, October 22, 2010

Guru

Guru,
Engkau mengajar kami ilmu pengetahuan.
Dengan ikhlas,
Engkau menyingkirkan lelah untuk kami.

Guru,
Walaupun kami membuatmu repot.
Engkau tidak mempedulikannya.

Guru,
Terima kasih atas pengorbananmu.

Monday, October 11, 2010

Putri Ina dan Setangkai Mawar

Pada jaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Bunga - Bunga.
Di kerajaan itu lahir seorang putri yang sangat cantik, Raja dan Ratu menamainya Ina Baika Tulusia.
Putri Ina tumbuh menjadi seorang gadis yang lemah lembut, ramah, penyayang, peduli pada lingkungan dan beriman.
Suatu hari, Pangeran Robi mencari seorang permaisuri untuk menolongnya memerintah Kerajaan Nan Indah.
Raja Palmaran sudah menyuruh para pengawalnya ke semua negeri untuk mencari semua putri cantik, namun sang pangeran tidak tertarik pada semua putri itu.
Raja Palmaran tiba - tiba teringat pada temannya, Raja Kambojardo.
Ia menulis sebuah surat kepada Raja Kamborjado :
YTH Raja Kamborjado,
Saya sedang mencari pasangan hidup untuk putra saya, calonkanlah Putri Ina untuk menjadi menantuku.
Ia punya waktu 1 minggu untuk memikirkan pinangan ini.
Aku juga akan mengirimkan1 benih bunga ajaib untuk ia tanam dan rawat.
Di dalam kelopak bunga akan ada bayi mungil, keperluannya akan muncul dan Putri Ina akan mengurusnya selama 1 minggu.

Hormat saya, Raja Palmaran.

Setelah menerima surat ini Raja Kamborjado langsung memberitahu Putri Ina

Raja Kamborjado :"Putriku, sekarang sudah saatnya kamu mencari pasangan hidup, Raja
Palmaran bermaksud mencari jodoh untuk Pangeran Robi dan kamu
akan dijadikan salah satu calon istri"
Putri Ina :"Hmmm...Saya sangat tertarik, Ayahanda! Apakah ada persyaratannya?"
Raja Kamborjado :"Dikatakan di sini kamu harus merawat bayi kecil di sebuah kuncup
bunga mawar!"
Putri Ina :"Aku akan merawatnya sebaik mungkin, Ayahanda! Akan kusayang bayi mungil
itu sebaik mungkin."
Raja Kamborjado :"Baiklah kalau begitu, putriku! Ini benihnya! Tanamlah di pot dan
letakkan di kamarmu"